Rabu, 18 Desember 2013

Mengenal Istilah-istilah Medis

1.     Malabsorbsi
Pengertian
Malabsorbsi adalah absorbsi dari usus ke dalam aliran darah terhadap zat gizi terganggu (gangguan pada digesti dan absorbsi).  Malabsorbsi dapat terjadi baik karena kelainan yang berhubungan langsung dengan pencernaan makanan maupun karena kelainan yang secara langsung mempengaruhi proses penyerapan makanan. Salah satu penyebab adalah kurangnya enzim pencernaan. Enzim merupakan suatu protein yang dibutuhkan tubuh untuk memecah makanan sehingga menjadi bagian yang lebih mudah diserap oleh dinding dalam usus. Pada sebagian orang, enzim yang dihasilkan tubuh tidak mencukupi karena berbagai faktor, misalnya genetic, usia, atau mengidap penyakit tertentu. Pada beberapa penyakit, tubuh menghasilkan enzim atau empedu yang jumlah atau jenisnya tidak sesuai dengan yang diperlukan untuk mencerna makanan, di antaranya pankreatitis, fibrosis kistik, penyumbatan saluran empedu, dan sebagainya. Contoh : penyakit diare, maag.
Malabsorbsi diakibatkan oleh tiga hal yaitu :
ü  Gangguan fungsi pencernaan (phaseintralumen)
Pada keadaan ini nutrisi tidak dapat dipecah menjadi bentuk yang dapat diserap oleh vili-vili usus halus. Karbonat diserap dalam bentuk monosakarida glukosa. Protein diserap dalam bentuk asam amino. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Gangguan ini terjadi bila :
Ø  Enzim lipase pancreas kurang
Ø  Cairan lambung khususnya gasterin kurang
Ø  Konjugasi garam empedu kurang
ü  Gangguan mukosa usus halus (phasemucosal)
Pada keadaan ini nutrisi telah dibentuk menjadi bentuk-bentuk yang dapat diserap oleh villi-villi usus halus, namun bentuk-bentuk tidak dapat diserang oleh gangguan pada mukosa usus halus / villi-villi. Normalnya mukosa usus halus menghasilkan enzim diantaranya enterokinase. Enzim ini mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin, selanjutnya trispsin mengubah protein menjadi polipeptida. Mukosa usus menghasilkan enzim disakarida yaitu laktosa, maltose dan sukrosa. Maltase mencegah maltose menjadi dua glukosa. Sucrose atau invertase memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
ü  Gangguan pengangkutan nutrisi pembuluh darah (phasetransit)
Gangguan ini terjadi bila terdapat obstruksi limphatik seperti pada lymphoma dan gangguan suplay darah seperti pada thrombus mesenteric superior.
Gejala-gejala :
·         Diare sering kronik dan berulang
·         Perut kembung
·         Mudah timbul infeksi lain karena defek imun
·         Steatorrhea
·         Rasa tidak enak pada perut
·         Distensi abdomen
·         Penurunan berat badan
·         Anemia
Macam-macam bentuk kelainan Malabsorbsi :
1.      Malabsorbsi Karbohidrat ( lactosa )
-          Karbohidrat yang tidak diserap
2.      Malabsorbsi lemak
-          Lemak tidak diabsorbsi
-          Lemak keluar melalui tinja, lengket, berkilat
3.      Malabsorbsi Protein
-          Gangguan pancreas ( enzym pencernaan terganggu )
-          Kelainan mucosa usus pada pemeriksaan
4.      Malabsorbsi Asam Empedu
-          Asam empedu yang tidak diabsorbsi
Studi Kasus
Sindrom malabsorbsi hingga kini masih merupakan salah satu penyakit pada anak dan bayi di Indonesia. Diperkirakan angka kesakitan berkisar diantara 150-430 perseribu penduduk setahunnya dan dengan angka kematian yang masih tinggi terutama pada anak umur 1-4 tahun, sehingga memerlukan penatalaksanaan yang tepat dan memadai.
Penderita sindrom malabsorbsi merupakan tantangan karena susahnya menilai gejala, sangat bervariasinya tanda-tanda, luasnya diagnosis banding, dan beragamnya uji diagnostik yang tersedia. Evaluasinya memerlukan pengenalan tanda khas,penentuan diagnosis banding secara individual, pemakaian uji laboratorium yang tepat, dan pada beberapa kasus perlu manajemen empiris untuk mencapai diagnosis yang benar.
Obat yang Dipakai
Metronidazole (antibiotik), Rifaximin (antibiotik), Mesalamine (anti inflamasi).
2.     Malaise
Pengertian
Malaise adalah perasaan ketidaknyamanan, kurang sehat atau gelisah yang menjadikan tubuh lelah atau lesu. Malaise sering kali merupakan indikasi pertama dari sebuah infeksi atau penyakit lainnya. Malaise juga dapat merupakan efek samping dari suatu obat / penyakit. Ada dapat berbagai penyebab malaise, dari sedikit seperti emosi (menyebabkan respon vasovagal) atau kelaparan (cahaya hipoglikemia) sampai yang paling serius (kanker, stroke, serangan jantung, pendarahan internal, dll).
Studi Kasus
1.      Pada sklerodema, sekitar 65-90% kasus, penyakit ini mengikuti infeksi (kebanyakan infeksi streptokokus). Permulaannya ditandai oleh gejala prodromal berupa demam, artralgia, mialgia, dan malaise.
2.      Penyakit TBC diawali dengan gejala respiratori seperti batuk lebih dari 2 minggu, batuk bercampur darah. Bisa juga nyeri dada dan sesak napas. Selanjutnya ada gejala yang disebut sebagai gejala sistemis antara lain Demam, badan lemah yang disebut sebagai malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun menjadi semakin kurus.
Obat yang Dipakai
Echinacea Extract (sebagai imuno), Vitamin C, Vitamin B Complex.
3.     Malignan
Pengertian
Malignan adalah kecenderungan untuk menjadi lebih buruk terutama tumor, yang tidak nyaman dan lelah dan berpotensi mengakibatkan kematian. Maligna adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan penyakit yang parah dan semakin memburuk. Istilah ini paling akrab sebagai deskripsi dari kanker.
Studi Kasus
1.      Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya.
Di Amerika Serikat dan beberapa negara berkembang lainnya, kanker sekarang ini bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari seluruh kematian. Dalam setahun, sekitar 0,5% dari populasi terdiagnosa kanker.
Pada pria dewasa di Amerika Serikat, kanker yang paling umum adalah kanker prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru(13%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker kandung kemih (7%), dan cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab kematian kanker paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat (10%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%).
Untuk wanita dewasa di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%).
Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada tanaman, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur / bakteri tertantu. Pola invasi kanker tanaman dan kanker pada manusia sangat berbeda.
2.      Efusi pleura maligna (EPM) merupakan komplikasi penting pada pasien dengankeganasan intratorakal dan ekstratorakal. Efusi pleura maligna ini juga merupakan komplikasikeganasan stadium lanjut yang sangat menyulitkan, dengan lebih dari 150.000 kasus per tahun diAmerika Serikat. Meskipun belum ada penelitian epidemilogi untuk EPG tetapi insidensinyadapat diestimasi berdasarkan data-data yang ada yaitu sekitar 15% dari seluruh penyakitkeganasan.
Efusi pleura ganas dapat disebabkan oleh hampir semua jenis keganasan, hampir sepertiga kasus EPG disebabkan oleh kanker paru.
Penelitian postmortem yang dilakukan diAmerika Serikat mendapatkan EPG sekitar 15% dari 191 kasus keganasan yang diteliti.
Darikasus kematian karena keganasan pertahun di Amerika Serikat ditemukan EPG 83.000 dari 656.500 kasus kanker (American Thoracic Society, 2001).
Obat yang Dipakai
Naproxen (analgetik inflamasi), Tramadol (analgetik).
4.     Malnutrisi
Pengertian
Malnutrisi adalah kelainan gizi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dan asupan zat gizi esensial. Malnutrisi dapat terjadi karena kekurang gizi (undernutrition) yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, maupun karena kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke dalam tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak mengkonsumsi jumlah atau kualitas nutrien yang mencukupi untuk diet sehat selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kelaparan, penyakit, dan infeksi.
Perkembangan malnutrisi melalui 4 tahapan :
1.      Perubahan kadar zat gizi dalam darah dan jaringan
2.      Perubahan kadar enzim
3.      Kelainan fungsi pada organ dan jaringan tubuh
4.      Timbulnya gejala-gejala penyakit dan kematian
Kekurangan gizi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kekurangan zat-zat gizi esensial, yang bisa disebabkan oleh asupan gizi yang kurang karena makanan yang jelek atau penyerapan yang buruk dari usus (malabsorbsi). Kelebihan gizi adalah suatu keadaan dimana terdapat kelebihan dari zat-zat gizi esensial. Hal ini dapat terjadi karena :
1.      Kelebihan makanan
2.      Penggunaan vitamin atau suplemen makanan lainnya yang berlebihan
3.      Kurang melakkan aktivitas
Studi Kasus
1.      Data UNICEF tahun 2006 menunjukkan, penderita gizi buruk pada anak meningkat jumlahnya. Dari 1,8 juta jiwa pada tahun 2005 meningkat menjadi 2,3 juta jiwa pada tahun 2006. Ini menggambarkan bahwa tingkat kehidupan masyarakat saat ini masih di bawah garis kemiskinan. Berbagai penelitian membuktikan lebih dari separuh kematian bayi dan balita disebabkan oleh keadaan gizi yang jelek. Risiko meninggal dari anak yang bergizi buruk 13 kali lebih besar dibandingkan anak yang normal. WHO memperkirakan bahwa 54% penyebab kematian bayi dan balita didasari oleh keadaan gizi anak yang jelek.
2.      Beberapa tempat di Indonesia seperti daerah perkotaan dan pada kelompok ekonomi berkecukupan, obesitas menjadi bagian dari masalah kesehatan. Salah satu penelitian menyebutkan hingga 4,7% atau sekitar 9,8 juta penduduk Indonesia mengalami obesitas, belum termasuk 76,7 juta penduduk (17,5%) yang mengalami kelebihan berat badan atau berpeluang mengalami obesitas. Lebih menyedihkan lagi, angka obesitas pada anak juga cukup tinggi.
Obat yang Dipakai
Curcuma-lysin (nafsu makan), Xenical (anti obesitas).
5.     Meningitis
Pengertian
Meningitis adalah  peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu selaput pelindung sistem saraf pusat.  Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian. Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau pasilan yang menyebar dalam darah ke cairan otak.
Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik. Namun Meningitis disebabkan oleh bakteri bisa mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa menyebabkan kematian. Sedangkan Meningitis disebabkan oleh jamur sangat jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami kerusakan immun (daya tahan tubuh) seperti pada penderita AIDS.
Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya :
1.      Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).
2.      Neisseria meningitidis (meningococcus).
Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumoniae, Meningitis terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.
3.      Haemophilus influenzae (haemophilus).
Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.
4.      Listeria monocytogenes (listeria).
Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal (peliharaan).
5.      Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis.
Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2 tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia (takut/menghindari sorotan cahaya terang), phonophobia (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual, muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri.
Studi Kasus
Daerah "sabuk penyakit meningitis" di Afrika terbentang dari Senegal di barat ke Ethiopia di timur. Daerah ini ditinggali kurang lebih 300 juta manusia. Pada 1996 terjadi wabah penyakit meningitis di mana 250.000 orang menderita penyakit ini dengan 25.000 korban jiwa.
Obat yang Dipakai
Cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime), Vancomycin dan Carbapenem. Biasanya pemberian intravena.
6.     Metabolisme = Biotransformasi
Pengertian
Metabolisme (berasal dari bahasa Yunani metabolismos, yaitu perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1.    Anabolisme / Asimilasi / Sintesis, 
yaitu proses pembentukan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.
Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebutreaksi endoterm.
2.    Katabolisme (Dissimilasi), 
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.
Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.
Metabolisme terjadi di dalam hati, enzim Sitokrom P450 yang berperan dalam proses ini. Metabolisme mengubah molekul hidrofob menjadi molekul hidrofil, kemudian diekskresikan.
7.     Metabolit
Pengertian
Metabolit adalah intermediat dan produk dari metabolisme. Metabolit ada 2 macam, yaitu :
1.      Metabolit primer berpengaruh langsung terhadap tumbuh kembang dan reproduksi manusia. Contoh : asam amino, asetil CoA, gula-gula, nukleida, asam sitrat.
2.      Metabolit sekunder lebih mempunyai fungsi-fungsi ekologi termasuk antibiotik dan pigment. Contoh : lemak, protein, asam nukleat.
Metabolit bersifat tidak aktif dan tidak toksik, mudah larut dalam air.
8.     Metastatik
Pengertian
Metastatik (perubahan status) adalah penyebaran kanker dari situs awal ke tempat lain di dalam tubuh (misalnya otak atau hati).
Sel kanker dapat melepaskan diri dari tumor utama, masuk ke pembuluh darah, ikut bersirkulasi dalam aliran darah, dan tumbuh di jaringan normal yang jauh dari tumor asalnya.
Studi Kasus
Tahap metastasis karsinoma sel ginjal terjadi ketika penyakit menyerang dan menyebar ke organ lain. Hal ini paling mungkin untuk menyebar ke kelenjar getah bening tetangga, paru-paru, hati, tulang, atau otak.
Sekitar 70% dari pasien dengan metastatik karsinoma sel ginjal karsinoma mengembangkan metastasis selama perjalanan penyakit mereka, dan 5 tahun kelangsungan hidup untuk pasien dengan metastasis karsinoma sel ginjal adalah antara 5-15%, meskipun jauh membaik jika metastatectomy dan nephrectomy untuk menghapus semua penyakit yang tampak dilakukan.
Obat yang Dipakai
Ketosteril, Doxorubicin, Daun Sirsak. Obat tersebut digunakan untuk kemoterapi.
9.     Mialgia
Pengertian
Mialgia (nyeri otot) adalah suatu keadaan dimana badan terasa pegal-pegal, mulai diakibatkan oleh olah raga yang menyebabkan tubuh merengang terlalu banyak. Mialgia merupakan gejala dari banyak penyakit dan gangguan yang tanpa adanya cedera biasanya disebabkan oleh infeksi dari virus. Mialgia jangka panjang mungkin merupakan indikasi dari miopati metabolik, beberapa kekurangan nutrisi atau sindrom kelelahan kronis. 
Penyebab paling umum adalah: 
·         Cedera atau trauma, termasuk keseleo, hematoma 
·         Berlebihan: menggunakan otot terlalu banyak, terlalu sering, termasuk melindungi cedera yang terpisah 
·         Ketegangan kronis 
·         Virus 
·         Fibromyalgia 
·         Infeksi, termasuk: 
o   Influenza (flu)
o   Penyakit Lyme
o   Malaria
o   Toksoplasmosis
o   Demam Berdarah
o   Dengue
o   Abses Otot 
o   Polio
o   Rocky Mountain melihat demam
o   Trichinosis (cacing gelang)
·         Gangguan auto-imun, termasuk: 
o   Sistemik lupus eritematosus
o   Polimialgia reumatika
o   Polymyositis
o   Dermatomiositis
o   Multiple Sclerosis (ini adalah rasa sakit neurologis lokal untuk myotome) 
Ada beberapa jenis nyeri otot yang kerap terjadi, yaitu : Fibromyalgia, Myofascial pain, Nyeri otot pasca latihan (post exercise muscle soreness), dan nyeri otot akibat penggunaan yang berlebihan (overuse injury).
Studi Kasus
Obat yang Dipakai
Asam Mefenamat (analgetik), Diklofenac (analgetik inflamasi), Prednison (hormon kortikosteroid), Kombinasi Metampiron dan Vitamin B1, B6, B12 (analgetik dan vitamin syaraf).
10.          Miastenia Gravis
Pengertian
Miastenia Gravis adalah suatu penyakit autoimun dimana persambungan otot dan saraf (neuromuscular junction) berfungsi secara tidak normal dan menyebabkan kelemahan otot menahun dengan lambatnya pemulihan (dapat memakan waktu 10 hingga 20 kali lebih lama dari normal).
Ciri Miastenia Gravis adalah kelelahan. Otot-otot menjadi semakin lemah selama periode aktivitas dan membaik setelah periode istirahat. Otot yang mengontrol gerakan mata dan kelopak mata, ekspresi wajah, mengunyah , berbicara , dan menelan sangat rentan. Otot-otot yang mengontrol pernapasan dan gerakan leher dan ekstremitas juga dapat dipengaruhi. Seringkali, pemeriksaan menghasilkan hasil dalam batas normal fisik. Dalam kebanyakan kasus, gejala terlihat pertama adalah kelemahan otot mata . Di lain, kesulitan menelan dan berbicara cadel mungkin tanda-tanda pertama. Tingkat kelemahan otot yang terlibat dalam MG sangat bervariasi antara pasien, mulai dari bentuk lokal yang terbatas pada otot mata (miastenia okular), untuk bentuk parah dan umum di mana banyak otot - kadang-kadang termasuk orang-orang yang mengendalikan pernapasan - yang terpengaruh. Gejala, yang bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan, mungkin termasuk asimetris ptosis (yang melorot dari salah satu atau kedua kelopak mata), diplopia (penglihatan ganda) karena kelemahan otot-otot yang mengontrol gerakan mata, gaya yang tidak stabil atau terhuyung-huyung, kelemahan pada lengan, tangan , jari, kaki, dan leher, perubahan dalam ekspresi wajah, disfagia (kesulitan menelan), sesak napas dan disartria (wicara, sering hidung karena kelemahan otot velar). 
Dalam krisis myasthenic sebuah kelumpuhan dari otot-otot pernapasan, memerlukan ventilasi dibantu untuk mempertahankan hidup. Pada pasien yang otot pernapasan sudah lemah, krisis mungkin dipicu oleh infeksi, demam, reaksi negatif terhadap pengobatan, atau stres emosional. Karena otot jantung hanya diatur oleh sistem saraf otonom, umumnya tidak terpengaruh oleh MG . 
Studi Kasus
Miastenia Gravis menyerang pada semua usia, namun penyakit ini paling banyak ditemukan pada usia antara 20-40 tahun. Miastenia Gravis menyerang wanita 3 kali lebih banyak dari pria, tetapi setelah usia 40 tahun, penyakit ini tampaknya menyerang baik wanita maupun pria secara seimbang. Sekitar 20% bayi yang dilahirkan oleh ibu penderita Miastenia Gravis akan memiliki miastenia tidak tetap.
Penyakit ini akan muncul bersamaan dengan gangguan sistem kekebalan dan gangguan tiroid; sekitar 15% penderita miastenia gravis mengalami thymoma (tumor yang dibentuk oleh jaringan kelenjar timus). Remisi terjadi pada 25% penderita penyakit ini.
Obat yang Dipakai
Neostigmine (antikolinesterase), Cyclosporine (immunosupressant), Methylprednisone (kostikosteroid).
11.          Migrain
Pengertian
Migrain adalah nyeri berdenyut hebat dan berulang, yang biasanya mengenai salah satu sisi kepala tetapi kadang mengenai kedua sisi kepala. Nyeri timbul secara mendadak dan bisa didahului atau disertai dengan gejala-gejala visual (penglihatan), neurologis atau saluran pencernaan. Migrain bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi biasanya mulai timbul pada usia antara 10-30 tahun; kadang menghilang setelah usia 50 tahun. Lebih sering menyerang wanita. Sakit kepala migrain biasanya lebih hebat daripada sakit kepala tension. Migrain sering disertai mual, muntah, konstipasi tau diare, dan seringkali fotofobia
Penyebab Migrain :
·         Lebih dari separuh penderita memiliki keluarga dekat yang juga menderita migrain, sehingga diduga ada kecenderungan bahwa penyakit ini diturunkan secara genetik.
·         Migrain terjadi jika arteri yang menuju ke otak menjadi sempit (konstriksi, mengkerut) dan kemudian melebar (dilatasi), yang akan mengaktifkan reseptor nyeri di dekatnya. Apa yang menyebabkan pembuluh darah tersebut mengkerut dan melebar, tidak diketahui. Tetapi kadar serotonin (bahan kimia yang berperan dalam komunikasi sel saraf/neurotransmiter) abnormal rendah bisa memicu terjadinya konstriksi pembuluh darah.
·         Kadang migrain disebabkan oleh kelainan pembentukan pembuluh darah; pada kasus seperti ini, sakit kepala hampir selalu dirasakan pada sisi kepala yang sama.
Gejala Migrain :
·         Sekitar 10-30 menit sebelum sakit kepala dimulai (suatu periode yang disebut aura atau prodroma), gejala-gejala depresi, mudah tersinggung, gelisah, mual atau hilangnya nafsu makan muncul pada sekitar 20% penderita.
·         Penderita yang lainnya mengalami hilangnya penglihatan pada daerah tertentu (bintik buta atau skotoma) atau melihat cahaya yang berkelap-kelip.
·         Ada juga penderita yang mengalami perubahan gambaran, seperti sebuah benda tampak lebih kecil atau lebih besar dari sesungguhnya.
·         Beberapa penderita merasakan kesemutan atau kelemahan pada lengan dan tungkainya.
Biasanya gejala-gejala tersebut menghilang sesaat sebelum sakit kepala dimulai, tetapi kadang timbul bersamaan dengan munculnya sakit kepala.
Studi Kasus
Migrain memengaruhi sekitar 2-10% pria dan 5-25% pada wanita. Serangan pertama migren umumnya terjadi di usia muda, sekitar usia 10-11 tahun. Menurut sebuah studi terhadap 2165 anak Skotlandia berusia 5 sampai 15 tahun, 11% dari anak-anak pernah menderita migrain. Serangan menurun setelah usia 45-50 tahun.
Obat yang Dipakai
Betahistine Mesylate, Flunarizine.
12.          Miopati
Pengertian
Miopati adalah penyakit neuromuskuler dimana serat-serat otot tidak berfungsi sebagaimana mestinya yang ditandai dengan terjadinya kelemahan otot. Kelainan pada otot yang biasanya tanpa melibatkan sistem saraf dan tidak berhubungan sama sekali dengan gangguan pada jembatan neuromuskuler. Secara sederhana miopati dibagi atas herediter dan didapat. Yang termasuk herediter adalah muscular dystrophies, congenital myopathies, myotonias, channelophathies, metabolic myophathies dan mitocondrial myopathies. SedangkanInflammatory myophathy, endocrine myopathies, drug-induced / toxic myopathies dan myopathy associated with systemic illness termasuk dalam kelainan yang didapat.
Studi Kasus
Miopati termasuk penyakit yang jarang terjadi. Insidensi global dari keseluruhan miopati herediter, kira-kira sebesar 14% dari populasi dunia. Diantaranya penyakit miopati “central core” berjumlah 16% kasus; miopati ”nemaline rod” berjumlah 20%; miopati ”centronuclear” berjumlah 14%; serta miopati ”multicore” berjumlah 10%. Prevalensi distrofi muskuler lebih tinggi pada laki-laki. Insidensi global dari miopati inflamatorik (semisal dermatomiosis, polimiositis) sekitar 5-10 per 100.000 populasi. Gangguan ini lebih sering pada wanita. Insidensi dan prevalensi dari miopati metabolik dan endokrin tidak diketahui. Miopati kortikosteroid adalah miopati yang terbanyak pada miopati endokrin serta gangguan endokrin paling sering pada wanita. Miopati metabolik jarang terjadi tetapi diagnosis untuk kondisi tersebut meningkat di amerika serikat.
Obat yang Dipakai
Vitamin B1, B6, B12 dan Suplemen Coenzym.
13.          Miosis
Pengertian
Miosis adalah penyempitan pupil yang berlebihan (abnormal) yang berpotensi dapat ditafsirkan sebagai relatif terhadap apa yang diharapkan oleh jumlah menerima cahaya. Miosis, terjadi pada spastik miosis (meningitis, ensefalitis dan perdarahan ventrikel), intoksikasi morfin dan antikolin nesterase. Pada paralitik miosis atau simpatisparese seperti pada Horner sindrom dengan miosis, ptosis, dan anhidrosis.
Penyebab :
o   Umur
o   Penyakit
·         Horner syndrome (satu set kelainan pada pasokan saraf wajah akibat kerusakan pada sistem saraf simpatik )
·         Perdarahan ke dalam pons ( perdarahan intrakranial )
·         Cluster Sakit kepala dengan ptosis
·         Iridocyclitis
·         Fatal familial insomnia

o   Miotics

Suatu zat miotic menyebabkan penyempitan pupil mata (atau miosis). Ini adalah kebalikan dari mydriatic substansi, yang menyebabkan pelebaran pupil.
Studi Kasus
Kelainan pupil seperti miosis dapat ditemukan pada10 % kasus kelainan pupil.
Obat yang Dipakai
Voltaren Ophtalmic.
14.          Mual = Emetik
Pengertian
Mual adalah sensasi tidak nyaman dan ketidaknyamanan di bagian atas lambung dengan dorongan paksa untuk muntah. Ini sering, namun tidak selalu, mendahului muntah. Seseorang dapat menderita mual tanpa muntah. Beberapa penyebab umum dari rasa mual yang mabuk, pusing, pingsan, gastroenteritis (infeksi lambung) atau keracunan makanan, efek samping dari berbagai obat termasuk kemoterapi kanker, nauseants atau morning sickness pada awal kehamilan. Mual juga bisa disebabkan oleh kecemasan, jijik dan depresi . Beberapa penyebab yang serius kadang memang terjadi. Ini termasuk : diabetes ketoasidosis, tumor otak, masalah bedah, pankreatitis, obstruksi usus kecil, meningitis, radang usus buntu, kolesistitis, krisis Addisonian, Choledocholithiasis (dari batu empedu) dan hepatitis, sebagai tanda racun karbon monoksida dan banyak lainnya. Dalam jangka pendek mual dan muntah umumnya tidak berbahaya, tapi kadang-kadang dapat menunjukkan kondisi yang lebih serius. Bila dikaitkan dengan muntah lama, dapat menyebabkan dehidrasi dan / atau berbahaya elektrolit ketidakseimbangan.
Studi Kasus
1.      Mual dan atau muntah merupakan keluhan utama dalam 1,6% dari kunjungan ke dokter keluarga di Australia. Namun hanya 25% dari orang dengan mual mengunjungi dokter keluarga mereka. Hal ini paling umum pada mereka 15-24 tahun dan kurang umum di usia-usia lainnya.
2.      Penyebab mual banyak. Satu organisasi terdaftar 700 pada tahun 2009, infeksi gastrointestinal (37%) dan keracunan makanan adalah dua penyebab paling umum. Sementara efek samping dari obat (3%) dan kehamilan juga relatif sering. [2 ] [7] Pada 10% orang penyebabnya tetap tidak diketahui.
Obat yang Dipakai
Metoclopramida, Domperidone, Amvomer B6.
15.          Muscle Relaxan
Pengertian
Muscle relaxan (relaksan otoy) adalah zat yang mempengaruhi otot rangka dan mengurangi fungsi otot . Istilah "otot relaksan" digunakan untuk merujuk dua kelompok terapi utama blocker neuromuskular dan spasmolytics . Neuromuskular blocker bertindak dengan mengganggu transmisi pada pelat ujung neuromuskular dan tidak memiliki sistem saraf pusat (SSP) aktivitas. Mereka sering digunakan selama prosedur bedah dan dalam perawatan intensif dan pengobatan darurat menyebabkan kelumpuhan . Spasmolytics, juga dikenal sebagai "pusat-bertindak" relaksan otot, yang digunakan untuk meringankan nyeri otot dan kejang dan untuk mengurangi kelenturan dalam berbagai kondisi neurologis. Sementara kedua blocker neuromuskular dan spasmolytics sering dikelompokkan bersama sebagai relaksan otot, [1] [2] istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada spasmolytics saja.
Relaksan otot adalah obat yang sangat kuat yang dapat menghasilkan efek negatif yang termasuk gagal jantung dan kelumpuhan . Pasien paling sering melaporkan obat penenang sebagai efek samping utama dari relaksan otot. Biasanya orang menjadi kurang waspada ketika mereka berada di bawah pengaruh obat relaksan otot. Orang-orang biasanya disarankan untuk tidak mengemudi kendaraan atau mengoperasikan mesin berat sementara di bawah efek relaksan otot.
Relaksasi otot dan kelumpuhan secara teoritis dapat terjadi karena terngganggunya fungsi di beberapa situs, termasuk sistem saraf pusat, myelinated saraf somatik, terminal motor unmyelinated saraf, reseptor nicotinic acetylcholine, lempeng akhir motorik, dan membran otot atau aparatus kontraktil. Kebanyakan fungsi neuromuskular bloker ternghalangi transmisi pada pelat ujung dari sambungan neuromuskuler . Biasanya, impuls saraf tiba di terminal saraf motorik, memulai masuknya kalsium ion yang menyebabkan eksositosis dari vesikel sinaptik yang mengandung asetilkolin. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinaptik. Ini mungkin dihidrolisis oleh esterase Asetilkolin (AChE) atau berikatan dengan reseptor nicotinic terletak di ujung pelat motor. Pengikatan dua molekul asetilkolin menghasilkan perubahan konformasi pada reseptor yang membuka saluran natrium-kalium dari reseptor nikotinat. Hal ini memungkinkan Na + dan Ca 2 + ion untuk masuk ke dalam sel dan K + ion untuk meninggalkan sel menyebabkan depolarisasi lempeng akhir, sehingga kontraksi otot. Setelah depolarisasi, molekul asetilkolin kemudian dihapus dari pelat ujung wilayah dan enzimatis dihidrolisis oleh acetylcholinesterase.
Studi Kasus
Obat yang Dipakai
Piroksikam, Eperison HCL, Diazepam.
16.          Nausea
Pengertian
Nausea adalah sensasi tidak nyaman dan ketidaknyamanan di bagian atas lambung dengan dorongan paksa untuk muntah. Biasanya sering berujung dengan muntah-muntah.
Studi Kasus
Nausea pada kehamilan merupakan hal yang sering terjadi. Sebuah studi memaparkan bahwa nausea terjadi pada 50-90% kehamilan. Nausea yang berhubungan dengan kehamilan biasanya mulai terjadi pada minggu ke 9-10 gestasi, puncaknya pada minggu ke 11-13, dan membaik pada kebanyakan kasus pada minggu ke 12-14. Pada 1-10% kehamilan, gejala berlanjut sampai minggu ke 20-22. Nausea semakin berat pada kelainan trhopoblastic dan gestasi multipel (ogunyemi,2009).
Obat yang Dipakai
Metoclopramide, Ondansetron, Dimenhydrinate.
17.          Nefritis
Pengertian
Nefritis atau peradangan ginjal, adalah kerusakan pada bagian glomerulus ginjal akibat infeksi kuman umumnya bakteri streptococcus. Akibat nefritis ini seseorang akan menderita uremia atau edema. Uremia adalah masuknya kembali urine (C5H4N4O3) dan urea ke dalam pembuluh darah sedangkan edema adalah penimbunan air di kaki karena terganggunya reabsorpsi air. Nefritis akut banyak diderita oleh anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh infeksi penyakit menular. Sedangkan nefritis kronis yang diderita oleh orangtua ditandai dengan tekanan darah tinggi dan pengerasan pembuluh darah ginjal. Penyebab peradangan ginjal biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terjadi pada pielonefritis atau suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal. GEJALA Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.
Penderita biasanya mengeluh tentang :
-          Rasa dingin
-          Demam
-          Sakit kepala
-          Sakit punggung
-          Udema (bengkak) pada bagian muka biasanya sekitar mata (kelopak)
-          Mual dan muntah-muntah
-          Sulit buang air kecil
-          Air seni menjadi keruh
Studi Kasus
Terdapat 20% kasus nefritis tubulointerstisialis kronis terjadi akibat pemakaian obat atau keracunan jangka panjang. Sisanya (80%) timbul bersamaan dengan penyakit lainnya.
Obat yang Dipakai
Asam Pipemida, Co-amoxiclav (amoxicillin & clavulanic acid).
18.          Nefropati
Pengertian
Nefropati adalah suatu penyakit ginjal yang diakibatkan karena adanya gangguan pada nefron. Penyakit ginjal ini juga sering menyebabkan suatu penyakit diabetik.
Nefropati diabetik adalah gangguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah. Sebagaimana diketahui, ginjal terdiri dari jutaan unit penyaring (glomerulus). Setiap unit penyaring memiliki membran/selaput penyaring. Kadar gula darah tinggi secara perlahan akan merusak selaput penyaring ini. Ginjal juga memproduksi hormon eritropoetin yang berfungsi mematangkan sel darah merah. Gangguan pada ginjal menyebabkan penderita mengalami anemia. Gejala nefropati diabetes baru terasa saat kerusakan ginjal telah parah berupa bengkak pada kaki dan wajah, mual, muntah, lesu, sakit kepala, gatal, sering cegukan, mengalami penurunan berat badan.
Studi Kasus
Di Indonesia penyakit nefropati diabetik sangat banyak di temukan. Penderita  diabetes tipe 1 secara bertahap akan sampai pada kondisi nefropati diabetik atau gangguan ginjal akibat diabetes. Sekitar lima sampai 15 persen diabetes tipe 2 juga berisiko mengalami kondisi ini. Gula yang tinggi dalam darah akan bereaksi dengan protein sehingga mengubah struktur dan fungsi sel, termasuk membran basal glomerulus. Akibatnya, penghalang protein rusak dan terjadi kebocoran protein ke urin (albuminuria). Hal ini berpengaruh buruk pada ginjal.Gangguan ginjal, menyebabkan fungsi ekskresi, filtrasi dan hormonal ginjal terganggu. Akibat terganggunya pengeluaran zat-zat racun lewat urin, zat racun tertimbun di tubuh. Tubuh membengkak dan timbul risiko kematian.
Obat yang Dipakai
Nephrolit.
19.          Nefrotoksisitas
Pengertian
Nefrotoksisitas adalah penyakit derajat toksik atau perusakan terhadap sel ginjal. Salah satu macam nefrotoksisitas adalah nefrotoksisitas aminoglikosida.
Nefrotoksisitas adalah salah satu efek samping yang paling penting dalam keterbatasan terapi antibiotik aminoglikosida, terutama gentamisin.
Gejala-gejala penyakit pada kejadiannefrotoksik akibat penggunaan antibiotik aminoglikosida sering dikaitkan dengan berkurangnyafiltrasi glomerulus. Pengurangan filtrasi glomerulus dapat disebabkan oleh adanya obstruksitubular dan kerusakan tubulus, yang berumpan balik menyebabkan aktivasi tubuloglomerular : vasokonstriksi ginjal dan kontraksi mesangial. Tinjauan ini menyajikan titik integratif interaksidari tubular, glomerulus, dan pembuluh darah dari efek gentamisin dalam konteks yang paling baru
Studi Kasus
Di indonesia penyakit ini sering di temukan kurang lebih 20 sampai 25 % orang terkena penyakit ini.
Meskipun pasien dipantau dengan ketat, nefrotoksisitas muncul dalam 10-25% dari program terapi. Dari dahulu, nefrotoksisitas aminoglikosida telah dianggap akibat dari kerusakan tubulus. Hal ini menyebabkan ketoksikan yang bersifat letal dan sub-letal pada perubahan reabsorbsi dalam sel tubulus dan dapatmenyebabkan obstruksi tubular yang signifikan.